WANUAKKU SIDENRENG RAPPANG
Siapa bilang liburan menarik dan keren adanya cuman di luar negri, berikut
ini beberapa spot yang sempat kuabadikan di sepanjang perjalannku pulang kampoeng saat akhir pekan ke my hometown Sidrap, pemandangan yang indah, hamparan sawah hijau, jejeran
gunung eksotik dan gratisssss.... bisa ditemui di sepanjang jalan
Sidrap.... ini dia neh yang selalu bikin aq kangen.... kampoeng
Dalam perjalanan just fun kmaren aq coba mengabadikan beberapa sisi unik dan menarik kabupaten Sidrap.
Misi asliku sebenarnya hanya mau refill ink, yang Sepertinya lebih murah dibandingkan di Parepare, ya itu lebih baik sambil nyelam minum air, sambil ngulik bisa sambil mudik. aq tiba sekitar jam 9 pagi, alhamdulillah proses lancar dan rasanya rugi kalau ga memanfaatkan sisa waktu JJS dulu di sekitar sidrap sebelum balik ke Parepare. kami mencoba mikir nyari kuliner unik... tapi ah rasanya udah tersapu bersih smua lokasi kuliner disini, kita akhirnya mencoba sdikit ber-inprofisasi dengan cara beli nasi bungkus plus Ikan bakar ala Padang, tyuss.... cari tempat makan di indoor alias alam terbuka alias sawah heheheh wal-hasil keputusannya sepakat akan makan di sawah yang ada di sepanjang jalan, ahhaa... smua pasti stuju.
Baiklah kalau begeto.. sekarang kita cari waroeng padang yang bermenu Ikan bakar, alhamdulillah ber berhasil ketemu waroengnya, selanjutnya mencari pemandangan sawah yang paling strategis n ga jauh2 amat, kayaknya di daerah poros Rappang..deh kata salah satu temanku, ok deh chack it out ke TKP, emm....ternyata bener, sepanjang jalan kami menikmati hamparan sawah yang lagi ijo-ijonya aduhai betapa amazing, aromanya sangat khas.... segerrrrr. lagi seru-serunya foto2 eee ternyata baru nyadar kalau hari ini Jumat, terpaksa makan di tunda, hal terpenting saat ini mencari mesjid terdekat lalu shalat jum'at.
Usai shalat jumat, missi makan di sawah kami lanjutkan, suddenly kami melewati sebuah lokasi hunting sejarah di Sanggar kerajinan NENEK MALLOMO tepatnya di desa Carawali.wah... rugi donk kalau ga mampir sejenak, walau ga sempat bertemu langsung sama sang pemilik alias lagi ga ada kegiatan pas kita datang tapi kami sangat apresiasi bangettttt di desa begini dan hari gini masih ada orang yang care terhadap pelestarian budaya khas sulawesi selatan khususnya di kab. Sidrap. Peralatan tenun tradisional dan beberapa alat pendukungnya menghiasi kolong rumah adat ala bugis ini, setelah tanya2 ke tetangga seblah, sekilas infopun kami dapat bahwa rumah ini berisikan aneka jenis tenunan sutra Home made penduduk di desa ini dan kalau kalian mau ketemu pemiliknya bisa ditelfon kok biar datang ngumpul. ow.....friendly skalii...., jempol deh bu... makasih infonya lain kali aja deh. setelah foto sana sini... perjalannanpun lanjut...nah sekarang tibalah pada saat yang tepat.
Eitz....tiba-tiba aq ingat sesuatu, satu tempat yang tak jauh dari sini, kayaknya pernah aq lalui sebagai jalur alternatif poros soppeng saat macet akibat pohon tumbang or pengerjaan jembatan. beautiful scanery-nya dijamin sangat interesting dan unik.... , tepatnya di daerah pembuatan batu bata tak jauh dari Puskesmas lawawoi, baiklah kalau begitu kita sepakat putar haluan dari pertamina sudirman ke seblah selatan Puskesmas lawawoi... uiehhh kali ini lebih unik lagi, pondok2 penampungan batu bata mengingatkan aku pada rumah2 adat di Papua.
dan.............. yang jadi target utamaku kali ini adalah gunung batu yang udah bolong seblah akibat menambangan material bangunan menjadi pemandangan yang paling menarik perhatianku , jadi ingat gunung Teletubbis neh.